Prakapitalisme di Asia


Kredit Gambar: Google/images

Buku
Judul: Prakapitalisme di Asia
Judul Asli: The Interest of voiceless for east:
Penulis: J.H. Boeke
Penerjemah: D. Projosiswoyo
Penerbit: Sinar Harapan
Tempat Terbit: Jakarta
Tahun Terbit: 1983
Tebal: 134 halaman

Oleh: M. Shafwan Syafiq

J.H. Boeke, seorang ahli Ilmu Ekonomi Timur asal Belanda, menulis buku ini sebagai pembahasan penyebab kemiskinan yang berkelanjutan dari abad pertengahan sampai berakhirnya Perang Dunia II. Boeke menitikberatkan pembahasan kemiskinan pada wilayah pedesaan Asia Timur, Selatan, dan Tenggara: Jepang, Indocina, Cina, dan Hindia Belanda (Jawa).

Dalam buku ini, Boeke menjabarkan sebuah pergolakan yang terjadi pada sistem sosial-ekonomi. Pasalnya, dualisme ekonomi muncul pada tataran masyarakat pedesaan tradisional yang sudah mulai meninggalkan produksi untuk swasembada, dan berganti pada produksi untuk pertukaran (exchange). Sebuah keadaan ketika sistem ekonomi kota yang mulai menaklukkan sistem prakapitalis desa yang tanpa disadari oleh kedua pihak, sehingga masyarakat dualistis terbagi atas dua kubu: kota oriental (oriental town) dan pedesaan oriental (oriental countryside).

Menurut saya, buku ini sangat menarik. Boeke berhasil menemukan benang merah pada kasus yang ia hadapi. Bahkan, secara gamblang ia mampu menjabarkan masalah dan konsekuensi pada dualisme ekonomi secara kompleks. Tidak heran bila buku ini sering dijadikan sebagai rujukan dalam beberapa tulisan, sebab konsep dalam memahami kasus dikemas dengan sangat sistematis. Kondisi fisik buku saya rasa cukup menarik, terlebih pada desainnya yang sederhana dan sekadar mengganti dengan simbol pada salah satu huruf pada judul.

Hemat saya, buku ini relatif tidak banyak kekurangan. Hanya saja, saya masih menemukan kata yang tidak baku misal "prakteknya" yang seharusnya "praktiknya". Referensi dalam penyusunan buku juga tidak banyak ditambahkan.

Dengan memahami tulisan Boeke ini, kita sebagai pembaca mampu mengamati lebih jeli lagi bagaimana perkembangan masyarakat desa. Lebih dalam lagi, sebagai pembaca dapat menilik kembali distingsi tingkat kesejahteraan masyarakat tradisional hari ini dengan masa prakapitalisme. Selamat Membaca.

"Desa adalah kenyataan, kota adalah pertumbuhan. Desa dan kota tak terpisahkan, tapi desa harus diutamakan"- Iwan Fals.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Historis Bandit-bandit di Jawa 1850-1942

Kopi dan Kontemplasi

Seni Hidup Crazy Ala Sofyan Sauri