Kajian Historis Bandit-bandit di Jawa 1850-1942

Kredit Gambar: google.com

Buku
Judul: Bandit-bandit Pedesaan di Jawa: Studi Historis 1850-1942
Penulis: Suhartono
Penerbit: Aditya Media
Tempat Terbit: Yogyakarta
Tahun Terbit: 1995
Tebal: 180 halaman
ISBN: 979-539-052-x

Oleh: M. Shafwan Syafiq

Pada bagian Prakata, Suhartono menyampaikan bahwa penelitian dengan  judul "Perbanditan  Pedesaan di Jawa, 1850-1942 (Rural Banditry in Java, 1850-1942)" muncul dari penelitian dan disertasi Suhartono tentang "Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di Pedesaan Surakarta, 1830-1920". Dalam salah satu bab disertasinya, membahas tentang kerusuhan di pedesaan Surakarta. Untuk membahas perbanditan yang lebih kompleks, Suhartono menuliskannya dalam buku ini.

Melalui buku ini, Suhartono menjabarkan siapa dan sebab apa masyarakat pribumi menjadi bandit. Suhartono menceritakan bandit dalam subjektivitas dari dua sudut pandang yang berbeda. Melalui sudut pandang kolonial yang menganggap bandit yang dimaksud ialah kelompok yang membuat kerusuhan dan mengganggu keamanan masyarakat, juga, melihat dari sudut pandang masyarakat --dalam hal ini disebut masyarakat adalah petani-- yang menganggap bandit adalah seorang pahlawan, hero, atau orang yang mempunyai tujuan yang sama dengan petani untuk melawan pemerintahan kolonial.

Hemat saya, buku ini punya banyak kelebihan yang dikemas dengan cukup ciamik. Buku ini cukup lengkap dengan data-data yang relevan, terbukti dari referensi sumber penelitian yang digunakan, bahkan data-data yang tersimpan dalam arsip Belanda berhasil disajikan. Bahasa yang mudah dicerna menambah kelebihan tersendiri dalam memahami buku ini. Keunggulan dan kelebihan buku ini selanjutnya dapat ditinjau dari bentuk fisik buku ini.

Cover buku yang berwarna dominan merah dan hitam dan ilustrasi yang tergambar memberikan kesan "sangar" ketika kita pertama kali melihat buku ini. Cukup relevan antara cover dan isi buku, yang dalam isinya, pun membahas tentang bagaimana kelamnya kondisi masyarakat pada masa kependudukan kolonial. Saya sendiri, selaku pembaca, sedikit terbawa suasana dan merasakan betapa mencekamnya dinamika pertentangan kelas oleh bandit-bandit dalam memperjuangkan haknya.

Selain keunggulan, tentunya buku ini juga mempunyai kekurangan. Secara fisik mungkin tidak ada yang kurang dalam buku ini, akan tetapi pada bagian isi. Dalam bagian isi banyak hal yang diceritakan Suhartono secara berulang-ulang. Paling banyak menyasar pada sebab munculnya bandit-bandit pedesaan.

Buku ini sangat menarik lantaran kita bisa mengomparasikan perbanditan hari ini dengan perbanditan pada masa kepemerintahan kolonial. Dari buku ini kita dapat memahami dan membedakan antara bandit biasa (ordinary bandit) dengan bandit sosial. Dalam salah satu sub bab akan dijelaskan mengenai perbedaan terminologi bandit.

Bandit pedesaan di Jawa boleh saja tidak menjadi kisah legendaris seperti Robin Hood yang mendunia. Akan tetapi, yang perlu pembaca garis bawahi disini adalah perjuangan dari keduanya yang sejatinya sama. Melalui buku ini, narasi heroik bandit sosial di pedesaan Jawa diungkap.

"Lihat disana, antrian pencuri yang timbul sebab nasinya dicuri"- Iwan Fals.

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kopi dan Kontemplasi

Seni Hidup Crazy Ala Sofyan Sauri